Abstract:
PT X merupakan UKM yang memproduksi berbagai jenis olahan kain goni. UKM ini masih tergolong kedalam perusahaan tradisional sehingga kualitas produk yang dihasilkan sebagian besar masih ditentukan oleh tangan kreatifitas para pekerjanya. Banyaknya UKM yang bermunculan mengharuskan PT X terus berkembang guna menjadikan perusahaan yang efektif dan efisien. Pada pengamatan awal penelitian, diketahui bahwa PT X selalu konsiten menghasilkan cacat, demikian pula VA dan NVA yang dihasilkan mengakibatkan para pekerja di PT X selalu lembur pada setiap jam kerjanya, namun permasalahan yang jelas dalam PT X ini adalah menganggap hal tersebut biasa dan lumrah terjadi sepanjang proses produksi dilakukan. Berdasarkan hasil evaluasi tingkatan pemborosan yang dihasilkan dapat diminimalisir dengan menggunakan penggabungan metode manajemen perubahan dan lean six sigma. Metode manajemen perubahan digunakan sebagai gaya pendorong proyek perbaikan, sedangkan lean six sigma digunakan sebagai perbaikan yang meminimalisir jenis pemborosan yang dihasilkan di PT X. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan pemborosan – pemborosan dan performa perusahaan yang dihasilkan antara kondisi sebelum dan setelah perubahan perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian, pemborosan yang dihasilkan pada kondisi setelah perubahan perbaikan menurun signifikan dibandingkan kondisi sebelum perubahan perbaikan.