Abstract:
Teknologi kayu laminasi digunakan untuk mendapatkan dimensi yang diinginkan dengan merekayasa dimensi komponen struktur kayu. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan penyusunan kayu laminasi yang optimal dari 4 buah papan. Tujuan lainnya adalah mempelajari perilaku lentur balok laminasi baik laminasi Albasia maupun kombinasi Albasia-Meranti. Papan kayu disusun menjadi penampang persegi panjang, I, dan boks menggunakan perekat epoxy. Pada balok laminasi kombinasi kayu Albasia-Meranti, kayu Meranti digunakan pada bagian flens balok penampang I dan boks. Pengujian lentur balok dilakukan menggunakan balok sederhana dengan pembebanan third point loading. Hasil uji lentur balok laminasi Kayu Albasia dengan penampang I memiliki kapasitas lentur elastis, plastis dan daktilitas yang paling besar dibandingkan penampang persegi dan boks. Nilai faktor koreksi kekakuan pada balok laminasi kayu albasia penampang persegi panjang, I, dan boks adalah sebesar 0.597, 0.585 dan 0.582. Balok laminasi kombinasi Kayu Albasia-Meranti mampu meningkatkan kapasitas lentur elastis hingga 76.26% dan 45.41% dibandingkan balok laminasi Kayu Albasia. Namun kombinasi Albasia-Meranti menurunkan daktilitas. Model numerik dibuat menggunakan program ANSYS. Pada model numerik digunakan plastisitas material Hill Criterion cocok untuk benda uji persegi panjang.