Abstract:
Penggunaan sambungan pelat-ujung diinisiasi banyak kegagalan sambungan las seluruhnya. Di Indonesia sambungan balok kolom pelat-ujung dengan hauns banyak digunakan pada daerah kegempaan tinggi. Namun sambungan ini belum terprakualifikasi seismik. Pengujian prakualifikasi sambungan dapat dilakukan dengan analisis elemen hingga terkalibrasi. Perhitungan kapasitas sambungan pelat-ujung dengan hauns mengacu kepada penelitian yang mendasari AISC Design Guide. Konfigurasi sambungan yang diusulkan adalah MRS 2/1, MRS 2/2, dan MRS 3/1. Ajuan desain dan konfigurasi sambungan menggunakan material yang umum di Indonesia. Konfigurasi pengaku pelat-ujung menggunakan bentuk pengaku diagonal, yang menghubungkan flens balok dengan pelat-ujung. Sambungan dengan pengaku diagonal memiliki pola garis-leleh tegangan von mises yang mirip dengan pola pada AISC Design Guide. Dari hasil analisis, ketiga konfigurasi sambungan memiliki selisih antara momen positif dan negatif hingga -7.09%. Ketiga konfigurasi sambungan mampu mengembangkan kapasitas momen balok berkisar antara 110.3% s.d. 152.5% dari Mpr balok. Sambungan MRS 2/1, MRS 2/2, dan MRS 3/1 lolos syarat prakualifikasi dengan kekuatan diatas 0.80 Mpr pada rotasi 0.04 rad.