Abstract:
Masjid Menara Kudus merupakan salah satu bangunan yang merepresentasikan arsitektur Mataram Islam. Dalam perkembangnnya, Masjid Menara Kudus telah mengalami beberapa kali transformasi yang membuat nilai kontekstualitas dan kesan kesatuan rancangan masing-masing massa bangunan menjadi berkurang. Setelah mengalami transformasi, Masjid Menara Kudus juga kini kehilangan citra arsitektur Mataram Islamnya. Selain itu, kawasan Masjid Menara Kudus juga berkembang menjadi kawasan padat yang menutupi keberadaan dan keistimewaan Masjid Menara Kudus itu sendiri. Fokus utama penelitian ini adalah menyusun pedoman perancangan ulang bangunan Masjid Menara Kudus yang dapat meningkatkan nilai kontekstualitas dan kesan kesatuan rancangan. Agar memudahkan penelitian, pada penelitian ini akan digunakan premis penelitian berupa penataan ulang kawasan masjid yang dijadikan sebagai sebuah variabel yang menjadi landasan pembuatan pedoman perancangan ulang Masjid Menara Kudus. Selain premis penelitian, temuan analisis penelitian juga akan dijadikan sebagai variabel yang melandasi penyusunan pedoman perancangan ulang. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa lingkup sekitar, sosok dan tata massa rancangan bangunan Masjid Menara Kudus memiliki nilai konteskstualitas dan kesan kesatuan yang kurang ideal. Kawasan Masjid Menara Kudus kini memiliki struktur kawasan yang relatif sempit sehingga membuat keberadaan masjid menjadi tidak tegas. Maka dari itu, pedoman perancangan ulang dibuat merespon temuan penelitian maupun premis penelitian yang sudah ditentukan di awal.