Abstract:
Ciletuh-Palabuhanratu UNESCO Global Geopark (UGGp) ditetapkan sebagai salah satu dari kawasan Global Geopark pada tahun 2018. Hal tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan dan sebagai kebanggan tersendiri bagi masyarakat setempat. Dalam usaha mengembangkan pariwisata berkelas global dan usaha melestarikan potensi alam yang dimiliki oleh Ciletuh-Palabuhanratu UGGp, perlu adanya suatu upaya dengan semangat edukatif yang diberikan kepada masyarakat setempat atau wisatawan. Berdasarkan kebutuhan ini, diperlukan suatu sumber yang dapat diandalkan keberadaannya bagi Ciletuh-Palabuhanratu UGGp, yaitu pusat layanan informasi wisata. Saat ini sudah tersedia pusat layanan informasi wisata, namun mengingat status Global Geopark diperlukan adanya pengembangan pada bangunan tersebut. Studi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi solusi dari keadaaan Pusat Informasi Wisata yang ada saat ini berdasarkan permasalahan pada aspek social, ekonomi, budaya dan asritektural dengan membuat suatu pedoman sebuah Pusat Pengunjung di Ciletuh-Palabuhanratu UGGp. Pendekatan arsitektur kontekstual digunakan dalam pengembangan pusat layanan informasi wisata ini. Penelitian yang digunakan yakni penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dan komparatif dengan membandingkan objek arsitektur yang serupa yaitu Langkawi Geopark Discovery Center dan Museum Geopark Batur. Hasil dari penelitian ini yaitu pedoman perancangan Pusat Pengunjung pada kawasan Global Geopark dan implementasinya pada desain bangunan Pusat Pengunjung dengan pendekatan arsitektur kontekstual.