dc.description.abstract |
Manusia merealisasikan diri dengan bekerja. Pekerjaan menjadi cara bagi manusia untuk mendapatkan upah. Upah yang diterima oleh manusia yang bekerja dipergunakan sesuai dengan kebutuhannya. Sebagai kaum pekerja ternyata manusia memiliki persoalan- persoalan yang sangat mempengaruhi kinerjanya. Persoalan yang kiranya dapat mempunyai pengaruh besar bagi kaum pekerja adalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Dampak PHK menyebabkan kaum pekerja menjadi tidak berdaya, hilangnya jati diri, hilangnya pendapatan ekonomi, gairah hidup menurun, luka yang mendalam, depresi, bahkan bisa juga berdampak pada hidup beriman. Persoalan PHK menjadi persoalan yang cenderung sukar dihadapi dan sulit untuk diterima oleh para pekerja. Gereja perlu hadir untuk memberi perhatian, mendampingi dan menjaga umat Allah supaya tetap teguh dalam iman, harapan, dan kasih. Gereja juga perlu mengidentifikasi keprihatinan dan kebutuhan para pekerja Katolik yang mengalami PHK. Landasan identifikasi yang ditawarkan adalah spiritualitas pasca-kerja yang digambarkan dalam kitab Tobit. Inti spiritualitas ini diperoleh dengan cara menggali inspirasi refleksi biblis- pastoral dari kitab Tobit, khususnya Tobit 1:1-22. Tawaran ini digunakan karena adanya titik temu yang sama terkait dinamika dan disposisi batin, antara pekerja Katolik yang mengalami PHK dan kisah hidup Tobit yang juga mengalami PHK. |
en_US |