Abstract:
Seminari Tinggi Interdiosesan "Yerusalem Baru" Abepura merupakan lembaga formatio calon imam bagi 5 Keuskupan Regio Papua. Seminari Tinggi ini dipayungi oleh semangat pengabdian kepada Gereja lokal di Tanah Papua. Maka penulisan tesis ini dilatarbelakangi oleh kesadaran penulis akan pentingnya pembinaan calon imam yang khas bagi calon imam Keuskupan Manokwari-Sorong di dalam lembaga formatio Seminari Tinggi Interdiosesan "Yerusalem Baru" tersebut. Bagi penulis, selain menghidupi komunio dalam "payung" interdiosesan, para calon imam Keuskupan Manokwari-Sorong juga perlu membangun komunitasnya yang khas dan unik. Kekhasan dan keunikan tersebut dikemas dalam dimensi- dimensi formatio calon imam. Anjuran apostolik PDV 43-59 menunjukkan empat dimensi formatio calon imam yang perlu dikembangkan di lembaga seminari tinggi, antara lain: dimensi manusiawi, dimensi komunitas, dimensi intelektualitas dan dimensi pastoral. Dengan demikian, melalui tesis ini penulis ingin menawarkan beberapa pokok pembinaan yang dapat dikembangkan dalam formatio calon imam yang berdimensi kontekstual bagi calon imam Keuskupan Manokwari-Sorong dalam terang anjuran apostolik PDV 43-59.