Abstract:
Pandemi covid-19 yang terjadi sejak awal 2020 telah mengubah dunia secara drastis. Walaupun penggunaan media sudah lazim dilakukan sebelum pandemi, situasi aktual mengamplifikasi ini hingga pada tahap yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dinding ruang domestik dan layar menandai ruang lingkup kehidupan selama pandemi, sembari menjalankan fungsi proteksi. Ruang domestik berubah menjadi pusat berbagai aktivitas, sementara interaksi antarmanusia dilakukan melalui layar. Tesis ini bertujuan untuk menelaah perubahan kultural manusia melalui elaborasi atas karya-karya Anne Friedberg mengenai media, sambil merekontekstualisasikannya dengan kondisi aktual pandemi. Tesis ini menggunakan metode studi literatur terhadap karya-karya Anne Friedberg, dengan pendekatan filsafat, sekaligus kajian media dan sinema.
Hasil pembahasan memperlihatkan bahwa dalam dunia virtual, perbedaan lokasi dan waktu menjadi tidak relevan. Layar memungkinkan kehadiran virtual secara instan dan simultan, tanpa memerlukan kehadiran langsung secara fisik. Bersama konten audio-visual, manusia menduplikasi diri dan mendistribusikannya ke berbagai tempat. Layar tidak hanya menjadi sumber pengetahuan dan kebenaran, melainkan juga menandai perubahan cara manusia dalam memersepsikan realitas. Dalam tesis ini disimpulkan bahwa sinergi antara layar dan pandemi menandai luruhnya batas-batas, serta tidak memadainya aneka dualitas, dikotomi, dan kategori. Pandemi, sebagaimana jejaring media, mengafirmasi bahwa dunia adalah sebuah kesatuan holistik.