Abstract:
Pengungkapan wujud-wujud Budaya Bali dalam arsitektur Tatanan Tapak dan
Restoran Aruna resort Tejaprana dan pelestariannya menggunakan pendekatan
fenomenologis arsitektur. Sistem fisik-sosial Budaya Bali diungkap melalui kehadiran inderawi,
sistem konsep melalui kesadaran tujuan, dan filosofi melalui kesadaran esensi. Tatanan tapak
memanjang arah Utara-Selatan, restoran Aruna dikelilingi taman di tengah tapak dan Pura di
Utaranya, melestarikan prinsip tatanan tapak Desa Tradisional Bali, berikut sistem sosial
Budaya Bali. Tatanan tapak membentuk Keseimbangan Alam konsep Catur Lokapala. Esensi
tatanan tapak adalah keharmonisan-keselarasan dengan alam setempat filosofi Manik Ring
Cucupu. Aktivitas sosial dikelilingi taman di tengah tapak dan ibadah di Utaranya membentuk
relasi harmonis-seimbang manusia-alam-Tuhan filosofi Tri Hita Karana. Restoran Aruna
bersosok terbuka, atapnya bersusun mirip arsitektur Wantilan, namun bentuknya kerucut
berlantai dua. Kolam di pusat lantai dan delapan kolom sekelilingnya searah mata angin simbol
‘keseimbangan alam’ konsep Nawa Sanga, memperlihatkan sistem sosial Budaya Bali. Esensi
restoran Aruna adalah keharmonisan-keselarasan alam setempat (filosofi Manik Ring Cucupu)
dan relasi spiritual, sehingga membentuk relasi harmonis-seimbang manusia-alam-Tuhan
(filosofi Tri Hita Karana). Prinsip tatanan desa tradisional, sistem sosial Budaya Bali, konsep
keseimbangan alam, prinsip bale Wantilan, konsep Nawa Sanga, filosofi Tri Hita Karana
dilestarikan pada tapak dan restoran Aruna.