Abstract:
Kampung Buniwangi memiliki nilai sejarah budaya yang sekarang mulai di tinggalkan oleh penduduk asli, Kampung ini memiliki potensi budaya lokal kabuyutan sebagai wisata spiritual karena memiliki tempat sakral yang disebut pasebaan merupakan sebuah petilasan Raja tempat bertapa dan mencari ilmu, Tempat tersebut disinggahi oleh Raja Prabu Siliwangi dalam perjalananya menuju Nusa Larang. Pada Kampung tersebut terdapat suatu kegiatan Upacara Tatali Paranti yaitu penghormatan terhadap warisan leluhur sebagai kebiasaan kelompok masyarakat Sunda kuno yang masih membudaya hingga saat ini. Kampung Buniwangi yang menjadi titik pertama sebaran Situs Kabuyutan di Bandung Utara, namun belum berkembang selayaknya kriteria Kampung wista; seringkali kegiatan tersebut berdampingan dengan kegiatan sosial masyarakat, sehingga terbentuk jalur yang tidak terzonasi dengan baik. Tercampurnya semua aktifitas di dalam Kampung Buniwangi menjadi sebuah permasalahan, di samping kurangnya informasi bagi para pelaku kegiatan. Gagasan penataan koridor menjadi penting untuk perbaikan dan pengembangan kualitas Kampung wisata agar lebih terintegrasi untuk pelestarian budaya dan lingkungan masyarakat lokal. Konsep penataan koridor Kampung Buniwangi berlandaskan Arketipe Kabuyutan Sunda dengan prinsip interpretasi rekonstruktif pada koridor, yang tidak mengubah struktur ruang dalam dengan pengintegrasian kegiatan wisata pada ruang – ruang tertentu. Perencanaan tersebut meliputi penataan jalur wisata spiritual, pengembangan fisik wisata, penyusunan skenario strategi hubungan daya tarik. Tujuan dari penelitian ini pertama adalah untuk pemetaan landasan awal dalam penataan dan perencanaan koridor wisata spiritual sebagai simulasi pengalaman pencapaian spesifik dari awal, tengah, sampai akhir koridor, yang menjadi tujuan utama para pelaku kegiatan di Kampung Buniwangi; kedua memberi rekomendasi konsep dalam perancangan sebuah koridor wisata spiritual. Dengan hadirnya wisata spiritual Kampung Buniwangi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu contoh wawasan baru dalam peningkatan kesadaran masyarakat Kampung yang memiliki potensi serupa, demi pelestarian budaya dan lingkungan kehidupan lokal. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi dalam validasi data, untuk mengungkap makna Arketipe Kabuyutan Sunda. melalui studi banding dalam eksplorasi, deskripsi dan komparasi data serta eksplanasi simulasi dalam perancangan pedoman arsitektur koridor spiritual.