Abstract:
Kota Bandung saat ini sedang menyambut kehadiran kereta api cepat dengan stasiun utama terletak di Tegal Luar, Kawasan Gedebage. Kehadiran kereta api cepat akan meningkatkan intensitas perpindahan manusia maupun barang ke Kota Bandung secara cepat, namun saat ini Sistem infrastruktur transportasi Kota Bandung belum siap untuk menyikapi hadirnya kecepatan tersebut, contohnya adalah relasi dalam mendistribusikan kecepatan antar terminal bus di Kota Bandung yang masih bersifat single-level. Ketidaksiapan Leuwipanjang dalam mendistribusikan penumpang dari Tegal Luar akan menjadikan kehadiran kereta cepat kurang optimal dalam hal waktu tempuh perjalanan. Terminal Bus di Kawasan Leuwipanjang dapat dijadikan sebagai salah satu pilot project untuk percontohan TOD Multilevel Kota Bandung yang menjadi objek dalam penelitian ini. Melalui metoda penelitian eksploratif-analitik-komparatif terhadap model preseden TOD di Negara Singapura, dan kajian literatur regulasi Kota dan referensi terhadap objek, maka diperoleh temuan konsep tata guna lahan renewal terminal bus dalam menyikapi transit oriented development multilevel. Hasil temuan akhir dari ini penelitian mencapai gagasan implementasi pada Kawasan Leuwipanjang Bandung yang menunjang percepatan distribusi penumpang bus di dalam kota.