Pergeseran fungsi dan makna per-api-an pada hunian di dataran tinggi dan rendah : studi kasus di Desa Kalidesel, Wonosobo dan Cabean Kidul, Rembang

Show simple item record

dc.contributor.advisor Prijotomo, Josef
dc.contributor.advisor Dwisusanto, Yohanes Basuki
dc.contributor.author Hermawan
dc.date.accessioned 2022-11-09T08:47:36Z
dc.date.available 2022-11-09T08:47:36Z
dc.date.issued 2022-02-11
dc.identifier.other dis290
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/13660
dc.description.abstract Api merupakan salah satu unsur kehidupan manusia yang penting dan mempengaruhi banyak bidang termasuk dalam bidang arsitektur. Segala sesuatu ikhwal tentang api baik dari prosesnya, perwujudan dalam benda dan tempat bisa disebut dengan Per-api-an. Penggunaan per-api-an dalam berarsitektur menciptakan beberapa konsep kemasyarakatan dan berhuni. Seiring dengan adanya perkembangan teknologi membuat masyarakat mulai meninggalkan per-api-an dalam beraktivitas sehingga dikhawatirkan akan mengubah konsep kemasyarakatan dan berhuni yang telah berjalan dengan baik. Terjadi pergeseran fungsi perapi- an di hunian. Beberapa teori yang membahas tentang api dan arsitektur telah disampaikan oleh beberapa ahli dari barat. Beberapa teori tersebut diantaranya adalah teori empat elemen arsitektur dari Gottfried Semper, teori primitif hut dari Unwin, dan teori Vitruvius. Penelitian di dua musim telah dilakukan di Dataran Tinggi, namun belum melakukan pembahasan tentang pergeseran fungsi dan makna. Hasil dari kajian teoritik memperlihatkan bahwa api mempengaruhi aktivitas manusia dalam berhuni terutama di daerah empat musim. Kajian teoritik memperlihatkan adanya celah penelitian yang belum membahas tentang pergeseran fungsi dan makna per-api-an pada hunian terutama akibat perkembangan teknologi di daerah dua musim. Melihat kajian teoritik dan fenomena di lapangan maka dirumuskan tujuan penelitian yaitu menemukan konsep dan faktor penyebab pergeseran fungsi dan makna perapi- an pada hunian dataran tinggi dan dataran rendah akibat perkembangan teknologi. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus. Indonesia merupakan wilayah tropis yang mempunyai dua jenis kondisi alam. Dataran tinggi dengan iklim yang cukup dingin dan dataran rendah dengan iklim yang cukup panas. Kedua wilayah mempunyai perlakuan yang berbeda dalam menggunakan per-api-an. Studi kasus dilakukan pada Desa Kalidesel, Wonosobo untuk mewakili dataran tinggi dan Desa Cabean Kidul, Rembang untuk mewakili dataran rendah. Pengambilan sampel menggunakan kriteria tertentu dan diambil sampel sebanyak 20 hunian pada wilayah dataran tinggi dan rendah. Pengambilan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Validasi triangulasi data menggunakan tiga metode pengambilan data. Analisis dilakukan per hunian pada masing-masing wilayah, dilanjutkan analisis per wilayah dataran tinggi dan rendah, dan diakhiri dengan analisis total untuk kedua wilayah. Hasil penelitian menemukan bahwa proses pergeseran fungsi dan makna per-api-an bisa dilihat dari tataran simbolik, sosial dan pragmatis. Tataran simbolik merupakan tataran yang paling bisa mempertahankan per-api-an, tataran sosial merupakan tataran kedua setelah simbolik dan tataran pragmatis merupakan tataran yang tidak bisa mempertahankan per-apian. Proses pergeseran per-api-an menyebabkan perubahan hirarki ruang. Faktor penyebab pergeseran fungsi dan makna per-api-an di hunian seiring dengan perkembangan teknologi adalah faktor keyakinan, kelogisan, kepraktisan, pola pikir modern. Dampak pergeseran fungsi dan makna per-api-an menyebabkan perbedaan perlakuan terhadap suatu ruang. Temuan tentang konsep pergeseran fungsi dan makna per-api-an menjelaskan bahwa fungsi yang dipengaruhi oleh teknologi membuat perubahan makna dan keyakinan dalam masyarakat. Makna yang terjadi pada suatu ruang akan membuat perubahan hirarki pada suatu ruang. Hirarki merupakan faktor penting dari suatu ruang. Seberapa pentingnya suatu ruang akan membuat fungsi ruang menjadi berbeda. Konsep pergeseran menjelaskan bahwa pergeseran fungsi akan mengakibatkan perubahan hirarki. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Doktor Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject Dataran Tinggi en_US
dc.subject Dataran Rendah en_US
dc.subject Per-Api-An en_US
dc.title Pergeseran fungsi dan makna per-api-an pada hunian di dataran tinggi dan rendah : studi kasus di Desa Kalidesel, Wonosobo dan Cabean Kidul, Rembang en_US
dc.type Dissertations en_US
dc.identifier.nim/npm NPM84216002
dc.identifier.nidn/nidk NIDK8840280018
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0420125401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI911#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account