Agama dalam pemilu Indonesia : sebuah implementasi strategi populis?

Show simple item record

dc.contributor.advisor Yazid, Sylvia
dc.contributor.author Widian, Rizky
dc.contributor.author Satya, Putu Agung Nara Indra Prima
dc.contributor.author Pangestu, Cheryl
dc.date.accessioned 2022-09-21T08:49:45Z
dc.date.available 2022-09-21T08:49:45Z
dc.date.issued 2020
dc.identifier.other 144894
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/13246
dc.description.abstract Hadirnya Populisme Islamis dalam politik Indonesia selama era pasca Orde Baru membawa perhatian akademik yang disebut Martin Van Bruinessen sebagai sebuah “conservative turn”. Pemilihan Presiden pada tahun 2014, Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017, dan Pemilihan Presiden pada 2019 telah menggarisbawahi keberadaan identitas islam sebagai ekspresi politik dalam mobilisasi massa dan penerapan strategi kampanye. Perkembangan politik pada masa pemilihan umum 2019 semakin menegaskan Islam sebagai salah satu ideologi utama dalam arsitektur politik Indonesia yang terdiri dari partai-partai dengan landasan ideologi lemah dan berpaku pada pendekatan-pendekatan pragmatis. Melihat hal-hal tersebut, penelitian bertujuan untuk menganalisis tiga tren utama yaitu Pemilihan Presiden 2014, Pemilihan Gubernur DKI 2017, dan Pemilihan Presiden 2019 yang dipercaya memiliki kaitan yang sangat kuat dengan Populisme Islamis. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Metode pencarian data dilakukan dengan kajian literatur dan eksplorasi data-data kualitatif termasuk media massa dan dokumen-dokumen terkait. Wawancara dengan ahli-ahli dalam Populisme Indonesia juga dilakukan untuk mencari fakta serta input dalam penelitian. Bertolak dari metode-metode pencarian data tersebut, rencana kegiatan penelitian ini dimulai dengan menelusuri pemberitaan-pemberitaan di media massa dan melakukan perbandingan serta triangulasi terhadap hal-hal tersebut untuk selanjutnya dilakukan beberapa wawancara untuk semakin memperkuat analisis. Analisis dilakukan setelah data-data cukup terkumpul dengan menggunakan pendekatan Strategi Politik yang melihat Populisme sebagai sebuah strategi pragmatis ditambah dengan konsep Identity Entrepreneurship. Dengan demikian, penelitian ini memiliki asumsi bahwa munculnya Populisme Islamis di Indonesia bukanlah sebuah kondisi yang “given” karena hal tersebut berkaitan dengan strategi kampanye serta adanya Identity Entrepreneurship yang berusaha membentuk, mengarahkan, dan akhirnya menggaungkan diskursus Populisme Islamis di Indonesia. Penelitian ini diharapkan akan menjembatani sisi ideologis dari nilai-nilai Politik Islami ke dalam ekspresi-ekspresi politik yang menjadi bagian dari strategi pimpinan-pimpinan politik dalam mencari dukungan politik. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject PEMILIHAN PRESIDEN 2019 en_US
dc.subject PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA 2014 en_US
dc.subject KAMPANYE en_US
dc.subject IDENTITY ENTREPRENEURSHIP en_US
dc.subject POLITIK IDENTITAS en_US
dc.title Agama dalam pemilu Indonesia : sebuah implementasi strategi populis? en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account