Abstract:
Dalam menjalani panggilan hidup bekeluarga dewasa ini tidaklah mudah. Dikatakan tidak mudah
karena berbagai masalah dan tantangan yang melanda kehidupan keluarga dewasa ini begitu kompleks.
Hal ini dapat dilihat dari segi ekonomi, kultur, perkawinan dengan situasi khusus, sosial dan
pendidikan anak, juga spiritualitas keduniawian yang dapat mempengaruhi kehidupan keluarga sebagai
Gereja Rumah Tangga (Ecclesia domestica). Di sisi lain, sebagai Gereja Rumah Tangga (Ecclesia
domestica), Keluarga kristiani bukanlah keluarga yang hanya mengarahkan diri pada kesejahteraan
anggota keluarganya saja (bonum coniugum dan bonum prolis), melainkan dipandang juga perlu
menjadi agen transformatif yang berperan mewujudkan kesejahteraan umum (bonum communae).
Tesis ini berusaha menjawab bagaimana keluarga kristiani dapat menghidupi kekudusan di tengah
problematika keluarga dan tantangannya. Dengan menggunakan model teologi kontekstual, tesis ini
mencoba mempertemukan seruan Apostolik mengenai penggilan kekudusan di dunia dewasa ini,
Gaudete Et Exultate (Bersukacitalah dan Bergembiralah), dengan seruan Apostolik mengenai
keluarga, Familiaris Consortio (Sukacita Kasih). Penggunaan model ini dipakai untuk membaca
tantangan yang dihadapi oleh keluarga Kristiani dalam Familiaris Consortio melalui perpektif dari
Gaudete Et Exsultate sekaligus memberi solusi dalam perpektif teologis. Penggunaan model teologi
kontekstual ini didukung oleh studi kepustakaan yang menimba inspirasi dari terang Kitab Suci, ajaran
Gereja, refleksi bapa-bapa Gereja dan refleksi dari beberapa teolog. Melalui pendasaran teologis, tesis
ini mau menunjukkan bahwa, keluarga kristiani dapat menghidupi kekudusan di tengah problematika
keluarga dan tantangannya dengan mencapai cinta sejati.