Abstract:
Perluasan scope bisnis mampu membantu bisnis lebih berkembang dibandingkan sebelumnya. Namun di sisi lain, pengembangan scope bisnis juga membutuhkan investasi besar pada bidang tertentu. Pada PT.X dana dalam jumlah besar diinvestasikan pada jumlah SDM dan jumlah mesin. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi, dikarenakan kapasitas produksi PT.X saat ini sudah mencapai batas maksimal. Untuk mempercepat pengembalian investasi dalam perluasan scope bisnis, investasi pada SDM dan mesin produksi harus menuaikan hasil yang maksimal melalui penjualan yang meningkat secara signifikan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem revenue cycle yang dilengkapi dengan alat bantu kontrol untuk mengoptimalkan proses penjualan melalui proses olah data yang berguna dalam penyusunan kebijakan dan program penjualan didukung dengan sistem customer profiling.
Untuk mewujudkan sistem tersebut, penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti mengumpulkan data primer dan sekunder dengan menggunakan metode studi kasus dan wawancara. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik Business Process Model and Notation (BPMN).
Berdasarkan hasil analisis, sistem revenue cycle mencakup aktivitas penerimaan pesanan, review pesanan, pembuatan sales order, pengecekan pembayaran, follow up sales order, menyiapkan pesanan, mengirimkan barang, penagihan. Sebagai bentuk kontrol dalam revenue cycle system, dibuat 2 (dua) buah sistem perusahaan yang membantu. Kedua sistem tersebut dinamakan Enterprise Resource Planning (ERP) dan Knowledge Work System (KWS). ERP merupakan sistem yang digunakan untuk kontrol aktivitas pencatatan, akuntansi, dan keuangan. ERP dapat memproses data transaksi yang berhubungan dengan akuntansi dan keuangan. Sementara KWS merupakan sistem yang berfungsi sebagai alat kontrol dan monitor berbagai aktivitas SDM yang mampu menampung data non-akuntansi. Contoh data non-akuntansi adalah transaksi yang tidak berhasil, preferences dan perilaku pelanggan. Data-data ini akan digunakan dalam penyusunan kebijakan penjualan untuk setiap kelompok pembeli yang berbeda.