Abstract:
Perkembangan industri tekstil di Indonesia sedang meningkat dalam beberapa
tahun terakhir. Hal itu dibuktikan dengan masuknya Indonesia sebagai sepuluh eksportir
pakaian terbesar di dunia dan meningkatnya nilai ekspor industri tekstil di Indonesia dalam
beberapa tahun terakhir. CV. X merupakan sebuah perusahaan tekstil yang bergerak di
bidang rajut dan berlokasi di Majalaya, Kabupaten Bandung. Selama lima tahun terakhir
jumlah transaksi CV. X cenderung menurun. CV. X ingin meningkatkan jumlah
transaksinya, sehingga diperlukan usulan strategi bisnis baru untuk CV. X pertimbangkan
agar dapat bersaing di pasar dan meningkatkan jumlah transaksi. Terdapat langkahlangkah
yang dapat digunakan untuk menyusun usulan strategi bisnis untuk CV. X.
Pertama yaitu mengidentifikasi kondisi lingkungan eksternal dan lingkungan
internal perusahaan. Identifikasi kondisi lingkungan eksternal perusahaan menggunakan
dua tools yaitu PEST Analysis dan Porter’s Five Forces. Berikutnya yaitu identifikasi
lingkungan internal perusahaan, di mana digunakan dua tools yaitu Key Success Factors
(KSF) dan Value Chain. Setelah mengetahui kondisi lingkungan eksternal dan internal
perusahaan dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki
perusahaan (SWOT Analysis). Berdasarkan faktor-faktor SWOT yang dimiliki perusahaan,
disusun usulan-usulan strategi yang memungkinkan menggunakan tool TOWS Matrix.
Terdapat beberapa faktor yang menjadi indikator terpilihnya usulan strategi. Faktor-faktor
tersebut seperti estimasi biaya investasi yang diperlukan, penilaian subjektif pemilik
perusahaan, dan urgensi perusahaan pada saat penelitian berlangsung.
Dua usulan strategi terpilih adalah strategi pemasaran dan promosi produk serta
strategi standar penentuan kriteria karyawan. Contoh operasionalisasi usulan strategi
pemasaran dan promosi produk dapat dilakukan dengan membuat website perusahaan,
menggunakan platform media online, dan menawarkan produk ke toko-toko ritel kain.
Sedangkan contoh operasionalisasi usulan strategi standar penentuan kriteria karyawan
dapat dilakukan dengan mendirikan divisi HR, menetapkan standar kriteria karyawan yang
kompeten pada setiap divisi perusahaan, dan melakukan evaluasi kinerja setiap divisi.
Perlu dicatat bahwa setiap usulan strategi memiliki risiko kegagalan. Maka dari itu, pada
penelitian ini juga disusun analisis manajemen risiko untuk mencegah/meminimalisir