dc.contributor.advisor |
Siswanto, Daniel |
|
dc.contributor.author |
Felicia |
|
dc.date.accessioned |
2017-03-27T09:32:23Z |
|
dc.date.available |
2017-03-27T09:32:23Z |
|
dc.date.issued |
2017 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/1228 |
|
dc.description |
4411 - FTI |
en_US |
dc.description.abstract |
Angka terjadinya kecelakaan lalu lintas terus meningkat sejak tahun 2007 dan Indonesia adalah negara urutan kelima dengan tingkat kecelakaan yang tertinggi. Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor manusia, faktor kendaraan dan faktor lingkungan. Faktor manusia yang disebabkan oleh kelelahan menjadi penyebab terbesar terjadinya kecelakaan. Pada penelitian ini, faktor penyebab kelelahan yang digunakan adalah durasi latihan fisik dan keterjagaan panjang. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor keterjagaan, faktor durasi latihan fisik dan interaksinya terhadap tingkat kantuk yang dapat menyebabkan kecelakaan dan penentuan durasi latihan fisik terbaik yang dapat membuat pengemudi terjaga lebih lama setelah mengalami keterjagaan panjang. Penelitian dilakukan dengan memberikan enam perlakuan terhadap enam orang partisipan pria dewasa muda. Enam perlakuan yang diberikan adalah kombinasi dari faktor keterjagaan yang dibagi menjadi dua level, yaitu 8 hingga kurang dari 10 jam dan 10 hingga 12 jam dan faktor durasi latihan fisik yang dibagi menjadi tiga level, yaitu 20 menit, 30 menit dan 40 menit. Latihan fisik yang dilakukan adalah latihan fisik menggunakan treadmill dengan durasi istirahat 15 menit setelah latihan fisik. Pengukuran tingkat kantuk dilakukan dengan memasangkan electroencephalograph (EEG) kepada partisipan selama mengemudi 40 menit. Hasil EEG diolah dengan menggunakan MATLAB 2009a untuk mengetahui nilai power alfa, beta dan teta. Nilai power akan digunakan untuk menghitung rasio tingkat kantuk yang akan dilanjutkan dengan uji analisis variansi (ANAVA) untuk mengetahui pengaruh faktor terhadap respon. Kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey untuk mengetahui perbedaan durasi latihan fisik yang signifikan. Uji Tukey hanya perlu dilakukan untuk faktor yang berpengaruh terhadap respon. Hasil uji ANAVA menunjukan faktor keterjagaan tidak mempengaruhi rasio tingkat kantuk, faktor durasi latihan fisik mempengaruhi rasio tingkat kantuk dan interaksi dari kedua faktor tidak mempengaruhi rasio tingkat kantuk. Hasil uji Tukey menunjukan durasi latihan fisik 20 menit berbeda signifikan dengan durasi latihan fisik 40 menit. Durasi latihan fisik 20 menit dapat membuat pengemudi terjaga lebih lama dibandingkan dengan 40 menit. Oleh sebab itu bedasarkan penelitian yang telah dilakukan, jika pengemudi latihan fisik setelah mengalami keterjagaan panjang, maka sebaiknya pengemudi latihan fisik selama 20 menit. |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
keterjagaan, latihan fisik, kelelahan, rasio tingkat kantuk, durasi latihan fisik |
en_US |
dc.title |
Usulan durasi latihan fisik bagi pengemudi yang telah mengalami keterjagaan panjang berdasarkan pengukuran tingkat kantuk |
en_US |
dc.type |
Unpublished Student Papers |
en_US |