Abstract:
Banyak pengusaha baru yang mulai terjun ke industri kuliner sehingga pertumbuhan industri kuliner ini menjadi semakin pesat. Namun, adanya pandemi COVID-19 membuat adanya pergeseran aktivitas karena aturan “New Normal’ yang membatasi perusahaan yang bergerak di industri kuliner, seperti adanya pengurangan sumber daya dan jam operasional perusahaan, sehingga perusahaan harus tetap menjaga agar menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien. Namun bukan hanya saat pandemi saja, tetapi pengusaha juga harus terus menjaga sumber dayanya agar efektif dan efisien setiap saat, seperti persediaan bahan baku. Hal ini membuat adanya kebutuhan pemeriksaaan operasional terkait dengan pengelolaan persediaan bahan baku yang ada, khususnya di restoran. Restoran Becky’s Brunch & Dine membutuhkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan persediaan bahan baku karena pemilik memberikan kepercayaan penuh kepada karyawaannya sehingga belum memiliki standar prosedur pengelolaan persediaan, pencatatan serta tempat persediaan yang kurang memadai.
Pemeriksaan operasional penting untuk dilakukan agar perusahaan, termasuk restoran, bisa memiliki kegiatan prosedur pengelolaan persediaan yang efektif dan efisien. Hal ini juga dilakukan karena apabila prosedur pengelolaan persediaan yang tidak baik, bisa menimbulkan risiko-risiko atau masalah bagi perusahaan dan karena persediaan juga merupakan aset penting bagi perusahaan. Dengan adanya pemeriksaan operasional, perusahaan bisa mengetahui kelemahan dan risiko yang dihadapi oleh perusahaan. Kemudian, dengan pemeriksaan operasional juga bisa memberikan rekomendasi kepada pemilik pengusaha yang bisa mengatasi risiko dan kelemahan yang terdapat di perusahaan tersebut sehingga pengelolaan persediaan perusahaan bisa menjadi lebih efektif dan efisien.
Penelitian ini menggunakan studi deskriptif dengan sumber data primer dan sekunder. Data primer yang didapatkan berupa wawancara dan observasi, sementara data sekunder yang didapatkan berasal dari jurnal, buku, struktur organisasi, job description dan dokumen-dokumen lain terkait persediaan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan studi pustaka dan studi lapangan. Teknik pengolahan data yang dilakukan adalah dengan analisis kualitatif dari hasil wawancara, observasi dan dokumen yang didapatkan terkait kegiatan pengelolaan persediaan yang dilakukan oleh Becky’s.
Setelah dilakukannya pemeriksaan operasional, ditemukan bahwa restoran Becky’s Brunch & Dine belum memiliki Standard Operating Procedure (SOP) pengelolaan persediaannya secara tertulis. Selain itu, pencatatan dan dokumen terkait persediaan kurang memadai, seperti pencatatan bagian gudang dan admin yang masih disatukan, dokumen-dokumen yang belum lengkap serta pengisian, termasuk otorisasi pemilik yang tidak lengkap. Kemudian tempat persediaan dan persediaan Becky’s yang kurang memadai, seperti tempat persediaan yang terdapat lubang besar, tempat persediaan Becky’s tidak selalu dikunci dan CCTV yang tidak selalu diawasi oleh pemilik, serta persediaan daging yang tidak diberi tanggal produksi atau penerimaan karena pemesanan persediaan yang dilakukan menjadi lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Hal-hal tersebut bisa dikarenakan pemilik yang tidak melakukan pengawasan dan evaluasi secara rutin terhadap kegiatan pengelolaan persediaan. Oleh karena itu, peneliti memberikan rekomendasi kepada pemilik berupa Standard Operating Procedure tertulis terkait aktivitas pengelolaan persediaan. Kemudian, rekomendasi dokumen terkait persediaan yang seharusnya ada dan diotorisasi pemilik serta pencatatan persediaan yang seharusnya dilakukan oleh karyawan, serta tempat persediaan yang diawasi dan bahan baku harus diberi tanggal produksi atau tanggal penerimaan. Rekomendasi-rekomendasi tersebut kemudian diberikan kepada pemilik untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas terkait pengelolaan persediaannya.