Penentuan tempo musik klasik bagi pengemudi yang kekurangan tidur pada jalan monoton berdasarkan rasio tingkat kantuk

Show simple item record

dc.contributor.advisor Siswanto, Daniel
dc.contributor.author Tantri, Vincent
dc.date.accessioned 2017-03-27T08:57:05Z
dc.date.available 2017-03-27T08:57:05Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/1217
dc.description 4409 - FTI en_US
dc.description.abstract Banyak hal yang dapat menyebabkan kematian di dunia, tetapi salah satu penyebab yang membuat angka kematian di dunia menjadi tinggi adalah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas sering terjadi karena pengemudi mengalami kelelahan yang disebabkan oleh kurangnya durasi tidur pengemudi saat mengemudikan kendaraannya. Maka dari itu, penelitian akan dilakukan terhadap pengemudi yang kekurangan tidur agar kantuk yang menyebabkan kelelahan tersebut dapat dikurangi atau dicegah menjadi semakin tinggi. Mendengarkan musik klasik dengan berbagai tempo dapat menjadi salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah tingkat kantuk tersebut menjadi semakin tinggi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan simulator mengemudi pada laboratory experiment. Ada beberapa variabel yang dilibatkan dalam penelitian, yaitu variabel tidak bebas berupa rasio tingkat kantuk untuk mengukur kelelahan, variabel bebasnya berupa variasi durasi tidur (kurang dari 5 jam dan diantara 5-7 jam) dan variasi tempo musik klasik (lambat, sedang, dan cepat). Selain itu, variabel kontrol yang dilibatkan adalah kondisi jalan yang monoton, durasi mengemudi selama 60 menit, suhu ruang kemudi (26-29o C), volume musik (55-65 dB), jenis kelamin pengemudi (laki-laki), dan daftar lagu yang diputar. Pengukuran tingkat kantuk dilakukan melalui indikator subjektif berupa Karolinska Slepiness Scale (KSS) dan melalui indikator objektif dengan Electroencephalogram (EEG). Objek penelitian adalah manusia yang terdiri dari 6 partisipan yang masing-masing diberikan 6 perlakuan yang merupakan kombinasi dari variabel bebas yang diteliti. Data yang diperoleh dari KSS adalah skala tingkat kantuk pengemudi sebelum dan sesudah penelitian yang kemudian diuji signifikansinya menggunakan Uji Tanda (Sign Test). Data yang diperoleh menggunakan EEG adalah aktivitas gelombang otak yang kemudian harus diolah dengan menggunakan perangkat Matlab R2009A untuk mendapatkan power gelombang teta, alfa, dan beta. Setelah itu, rasio tingkat kantuk yang didapatkan dihitung dengan persamaan (θ + α ) /β dan dijadikan input uji ANOVA untuk menentukan faktor yang memengaruhi tingkat kantuk. Hasil dari uji ANOVA yang dilakukan adalah faktor variasi durasi tidur dan variasi tempo musik klasik memengaruhi tingkat kantuk, tetapi interaksi antara kedua faktor tidak memengaruhi tingkat kantuk. Setelah dilakukan uji ANOVA, dilakukan Uji Tukey yang memiliki hasil bahwa hanya pasangan level lambat-cepat memiliki perbedaan secara signifikan. Perbedaan rentang tempo musik klasik yang lambat dan cepat mengakibatkan perbedaan rasio tingkat kantuk yang dialami oleh pengemudi yang mengalami kekurangan tidur. Penelitian ini membuktikan bahwa tingkat kantuk pengemudi kekurangan tidur yang mengemudi di jalan monoton dipengaruhi durasi tidur atau tempo musik klasik yang didengarkan. Tempo musik klasik yang dapat menghasilkan tingkat kantuk terendah berdasarkan rasio tingkat kantuk adalah tempo musik lambat. en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Penentuan tempo musik klasik bagi pengemudi yang kekurangan tidur pada jalan monoton berdasarkan rasio tingkat kantuk en_US
dc.type Unpublished Student Papers en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account