Abstract:
Penelitian ini difokuskan untuk melihat bagaimana pengendalian internal terhadap kas berdampak pada penelusuran kembali transaksi atat traceability, untuk memastikan keakuratan pelaporan keuangan. Metode analytical hierachycal process (AHP) digunakan untuk menganalisis temuan-temuan, yang disertai dengan kuesioner beberapa interview. Obyek penelitian adalah empat perusahaan skala kecil dan menengah di Bandung yang menjadi tempat magang mahasiswa sebagai studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari keempat perusahaan yang diteliti PT.MGJ mempunyai pengendalian internal yang paling memadai yaitu sebesar 97%, PT.MDI sebesar 9l% dan PT.SSM sebesar 89%. PT.PSJ memiliki pengendalian internal yang belum memadai yaitu sebesar 29%. Penelusuran lebih lanjut melalui wawancara menunjukkan bahwa PT PSJ masih dapat memonitor penerimaan dan pengeluaran kasnya sekalipun tidak selalu bisa melacak kembali transaksi. Temuan tersebut sekaligus menunjukkan kurangnya traceability pada perusahaan yang lemah tingkat pengendalian internalnya.