Abstract:
Pemanfaatan sumber–sumber mineral sekunder, seperti limbah katalis padat sudah harus dilakukan karena terjadinya penipisan cadangan sumber–sumber mineral primer. Selain itu, usaha pengolahan limbah katalis padat ini dapat bermanfaat juga untuk mencegah pencemaran lingkungan. Salah satu alternatif baru yang dapat dilakukan untuk proses pengolahan limbah katalis padat adalah proses ekstraksi ion logam dengan menggunakan pelarut air subkritik. Pada studi ini, proses ekstraksi ion logam dari limbah katalis dengan menggunakan pelarut air subkritik dipelajari. Proses ekstraksi dilakukan dengan memvariasikan suhu dan waktu ekstraksi. Parameter suhu divariasikan pada 373–523 K sedangkan waktu operasi divariasikan pada 15–45 menit. Kondisi lain, seperti tekanan operasi dan ukuran partikel dijaga tetap pada 70 bar dan –60+70 mesh, secara berurutan. Kandungan ion aluminium (III) dan ion nikel (II) yang terekstrak dalam air dianalisis dengan menggunakan alat UV–vis spektrofotometer. Berdasarkan hasil eksperimen yang telah dilakukan, konsentrasi aluminium dan nikel yang dapat terekstrak sebesar 623 ppm dan 35 ppm, secara berurutan di mana kondisi operasi yang digunakan, yaitu pada suhu 523 K, tekanan 70 bar dan waktu operasi 45 menit. Proses ekstraksi ini dikontrol oleh tahapan difusi internal dengan nilai energi aktivasi untuk proses ekstraksi ion aluminium (III) sebesar 16,98 kJ/mol sedangkan untuk proses ekstraksi ion nikel (II) sebesar 52,84 kJ/mol