Pengembangan rancangan unit blok modular interlocking untuk dinding lengkung multi-axis

Abstract

Blok modular secara historis menjadi pilihan bahan bangunan utama baik di masa lalu maupun masa kini. Dalam bentuknya sebagai bata merah, batako, blok beton (concrete block), blok beton ringan, mapupun bahan dasar lainnya, blok modular masih menjadi material konstruksi yang digunakan secara luas oleh berbagai lapisan masyarakat. Bentuk dasarnya yang berupa balok pada beberapa rancangan blok modular mendapat tambahan berupa mekanisme saling-kunci (interlocking) dan lubang tulangan vertikal. Fitur interlocking ini memungkinkan penghematan pemakaian adukan semen pasir dan bekisting kolom praktis sekaligus menambah ketahanan lateral dindingnya. Di sisi lain, bentuk dasar balok dengan fitur saling-kunci ini memiliki keterbatasan ketika rancangan arsitektural memerlukan bentuk dinding yang melengkung. Fitur kuncian cenderung menyulitkan konstruksi lengkung. Bentuk lengkung lebih mungkin dicapai dengan menggunakan blok modular tanpa kuncian, tetapi hal ini pun memerlukan pemotongan atau modifikasi lain di lapangan pada saat konstruksinya, mengakibatkan waktu pengerjaan yang lama dan tingkat kesulitan yang meningkat. Salah satu hasil penelitian dosen dan mahasiswa Program Studi Arsitektur menghasilkan inovasi berupa blok modular saling-kunci yang dengan mudah dapat digunakan pada konstruksi dinding melengkung. Blok modular ini memungkinkan konstruksi dinding dengan berbagai radius kelengkungan secara relatif mudah, selama lengkungannya mengikuti sumbu (axis) X maupun Y. Fitur interlocking-nya tetap dapat berfungsi seperti pada blok saling-kunci konvensional. Walaupun demikian, fitur saling-kunci ini pula yang belum memungkinkan kelengkungan pada arah sumbu Z. Penelitian ini bermaksud melihat kemungkinan pengembangan rancangan blok modular untuk dinding lengkung dengan arah kelengkungan pada sumbu X, Y, dan Z dengan tetap memiliki fitur saling-kunci (interlocking). Eksplorasi akan dilakukan berdasarkan studi literature dan percobaan melalui simulasi dan model berskala, yang merupakan bagian dari metode Research Through Design.