Abstract:
Sungai Citarum dinobatkan sebagai salah satu sungai terkotor di dunia.Sungai yang terletak di Jawa Barat ini memiliki peran yang cukup besar bagi kehidupan penduduknya. Selain sebagai sumber air minum, irigasi pertanian, perikanan, pembangkit tenaga listrik untuk kota Bandung, Jakarta, Purwakarta dan sekitarnya, Citarum juga merupakan pemasok air utama untuk kegiatan industri. Lebih dari 27 juta orang memanfaatkan sungai ini sebagai sumber kehidupan, termasuk sekitar 1.500 pabrik yang ada di sekitarnya serta beberapa waduk PLTA.Sudah banyak pengabdian kepada masyarakat dilakukan untuk wilayah sungai Citarum, namun belum Nampak hasil yang signifikan dan belum ada yang menggunakan film sebagai media pendidikan. Film sebagai media pendidikan diharapkan dapat meningkatkan transfer ilmu pengetahuan, mengubah mindset yang selama ini berlaku tentang polusi sungai Citarum –dari yang semula membiarkan bahkan menerima dengan “pasrah” kehidupan yang terpolusi seperti itu—berubah menjadi kesadaran yang lebih meningkat dari masyarakat di tepi sungai Citarum. Film sebagai kritik sosial juga diharapkan dapat mendorong masyarakat di sekitar wilayah sungai Citarum untuk menciptakan sendiri ide-ide kreatif dan gagasan-gagasan baru untuk mengubah lingkungan yang tidak sehat, sebelumnya, menjadi lingkungan yang sehat dengan air bersih sebagai sumber kehidupan.
Menggunakan Taxonomy Bloom sebagai kerangka dan strategi pengabdian, pelaksanaan pengabdian ini akan memiliki dua tahapan kegiatan, yaitu aktivitas sayembara dan aktivitas penghargaan (awarding) - pemutaran (movie screening). Aktivitas pertama (UNPAR Movie Award 2019) diadakan mulai bulan Februari sampai Juli 2019. Sayembara UNPAR Movie Award ini ditujukan untuk mahasiswa di Perguruan Tinggi di Bandung dan masyarakat umum. Faktor utama yang dinilai dari pembuatan film adalah kreativitas, orisinalitas, dan pesan yang hendak disampaikan. Dari 65 peserta yang mendaftar, 33 materi film pendek telah diterima oleh panitia. Selama proses penjurian, panitia juga telah melakukan movie gathering and film screening, dengan mengundang Jay Subijakto dan Oscar Matulloh sebagai pembicara. Jay merupakan sutradara film dokumenter berjudul “Banda: The Dark Forgotten Trails” yang piawai di bidangnya. Pada acara movie gathering sekaligus technical meeting tersebut, pembicara membagikan tips mengenai cara-cara membuat film pendek (documentary) yang baik. Aktivitas kedua dilaksanakan sesudah pemenang diumumkan, yaitu mulai tanggal 30 September 2019.Pada anugerah Unpar Movie Award ini, para pemenang dan perwakilan mitra kegiatan dari Sektor IX Citarum Harum diundang untuk menyaksikan pemutaran film-film pemenang sebagai permulaan edukasi.Melalui pesan dan nilai-nilai yang disampaikan melalui film-film pemenang ini diharapkan masyarakat penonton, dapat menambah pengetahuannya dan meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotoriknya untuk kesadaran tentang kebersihan lingkungan.Tahap berikutnya adalah menyebarkan seluas mungkin edukasi tentang sungai Citarum kepada masyarakat yang lebih luas, melalui sosialisasi film-film pemenang ini, sebagai alat pemberdayaan masyarakat untuk kebersihan lingkungan.